Senin 14 Sep 2015 21:36 WIB

Nasib Tour De Singkrak Saat Diselimuti Asap

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Tour de Singkarak (ilustrasi)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Tour de Singkarak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Pariwisata RI berkomitmen tidak akan menunda gelaran balap sepeda bertaraf internasional Tour de Singkarak ke-7 pada 3 hingga 11 Oktober 2015. Meskipun, saat ini hampir seluruh daerah di Sumatra Barat diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatra.

"Hingga saat ini belum ada perubahan schedule. Tetap dengan jadwal yang telah ditetapkan," kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal dari Kementerian Pariwisata, Raseno Arya, Senin (14/9).

Ia menjelaskan, tidak ada rencana B untuk gelaran Tour de Singkarak. Bahkan, ia mengatakan, panitia tidak menyiapkan perubahan rute balapan.

Sebab, Raseno menuturkan, rute yang ada saat ini sudah dipersiapkan dengan matang jauh-jauh hari. Jalan yang menjadi jalur balapan, sudah diperbaiki sesuai standar.

"Tak ada plan B nya. Apalagi kabut asap ini merupakan bencana alam. Tak bisa diprediksi," jelasnya.

Raseno mengatakan, ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak sudah masuk terdaftar dalam agenda tahunan Union Cyclist International (UCI) dan Amaury Sport Organization (ASO). Sehingga, katanya, sulit melakukan perubahan jadwal balapan.

Rencananya, balapan Tour de Singkarak ke-7 akan dikuti oleh 24 tim dari 36 negara. Para pembalap, akan menempuh jalur sepanjang 1.341,1 kilometer dengan melewati 18 kabupaten/kota se-Sumatra Barat. Sayangnya, sejumlah daerah yang menjadi rute Tour de Singkarak, saat ini tengah diselimuti kabur asap kiriman dari provinsi tetangga. Seperti, di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Menurut Raseno, permasalahan yang akan ditimbulkan akibat kabut asap justru saat pengambilan gambar di spots wisata. Sebab, ia mengatakan, balap sepeda Tour de Singkarak juga menjadi ajang promisi pariwisata di Sumatra Barat. Para peserta, ujar dia, tidak hanya balapan sepeda, tapi juga menjelajahi keindahan alam Sumatra Barat.

Namun, Raseno optimsitis ajang Tour de Singkarak ke-7 akan berjalan dengan baik. Sebab, lomba akan diselenggarakan pada siang hari, saat kabut asap tidak terlalu tebal.

"Kita tetap berharap seminggu sebelum perlombaan dimulai, asapnya sudah mulai hilang," ungkapnya.

Raseno mengatakan, apabila hingga jadwal yng ditentukan kabut asap tak kunjung hilang bahkan semakin parah ketebalannya, panitia akan berkoordinasi dengan UCI dan PB ISSI.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatra Barat, Burhasman mengatakan, tim dari Kementerian Pariwisata dan PB ISSI telah meninjau ke semua daerah yang rencananya menjadi lokasi penyelenggaraan Tour de Singkarak. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei sementara, sejumlah ruas jalan masih membutuhkan perbaikan. Namun, ia memastikan sebelum hari yang ditentukan perbaikan dan rekomendasi akan diselesaikan.

"Tidak ada masalah. Termasuk soal kabut asap," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement