REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak terpengaruh dengan ancaman teror dari pihak mana pun. Muhammadiyah siap mendukung langkah Kementerian ESDM dalam rangka menegakkan dan membangun kedaulatan energi di Indonesia.
"Sebagai seorang Muslim dan pejabat negara, Menteri ESDM tidak perlu gentar menghadapi berbagai tekanan dan teror yang dilakukan oleh pihak mana pun," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti melalui perpesanan dalam jaringan daring kepada Republika.co.id, Jumat (11/9).
Mu'ti menyampaikan, pihaknya sangat prihatin atas terjadinya penembakan di kantor Kementerian ESDM. Penembakan tersebut dianggap sebagai aksi teror dan bentuk penyerangan terhadap negara.
Muhammadiyah meminta aparatur keamanan mengusut tuntas pelaku penembakan dan mengadili siapa pun yang terlibat sesuai hukum yang berlaku. "Aparatur keamanan harus melindungi pejabat negara secara maksimal, khususnya Menteri ESDM. Semua pejabat negara harus menjamin keamanan para pejabat negara."