REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Para petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat harus menelan pil pahit karena lahan yang ditanami mengalami puso atau gagal panen. Terutama di kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan.
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Kadarisman, mengatakan, ribuan sawah yang puso itu ada di areal pertanian tadah hujan. Akan tetapi, karena petani terlanjur tanam saat musim rendeng, jadi saat ini tanaman mereka puso.
"Yang puso itu, umurnya variasi. Ada yang baru persemaian, tanam dan mau panen," ujar Kadarisman, kepada Republika, Jumat (11/9).
Dengan kondisi itu, bila dirata-ratakan biaya produksi yang telah dikeluarkan petani mencapai Rp 4 juta per hektare. Maka, total kerugian akibat puso ini minimalnya Rp 6,5 miliar.
Karena itu, pihaknya berupaya untuk membantu meringankan beban petani. Salah satunya, mengusulkan bantuan bibit padi. Bantuan itu, diusulkan masing-masing petani mendapatkan 20 kilogram per hektarenya.