REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Rieke Dyah Pitaloka mendesak pemerintah agar mengusut lebih dalam peristiwa tenggelamnya kapal TKI di Sauh Cape sebelah barat Kota Pesisir Sabak Malaysia. Sebab dugaannya ada unsur mafia perdagangan manusia dalam peristiwa itu.
"Analisis saya arahnya kesana. Tinggal mau tidak menjadikan peristiwa ini sebagai pintu masuk membongkar kasus yang lebih besar," ujar dia melalui keterangan tertulis Jumat (11/9).
Politikus yang juga merupakan anggota DPR Komisi IX menuturkan pola perdagangan manusia biasanya berkedok pengiriman TKI. Dimana melibatkan kerjasama dari oknum di Indonesia maupun di Malaysia. Para TKI ini biasanya masuk ke Malaysia tanpa melalui jalur resmi secara hukum dan tidak memiliki dokumen dokumen yang yang memenuhi syarat.
"Nah sekarang tinggal mereka ini diusut siapa saja yang terlibat. Kalau sudah pastikan yang terlibat langsung dihukum berat," tegasnya. Jangan sampai, kata dia, pemerintah tutup terhadap hal ini.
Di sisi lain proses di atas bisa tercapai jika pemerintah juga melakukan lobi politik yang kuat pada pemerintah Malaysia. Yakni semacam membuat kesepakatan politik bersama berisi komitmen memberantas perdagangan manusia.
"Tak boleh pemerintah hanya fokus pada perjanjian bisnis dan investasi semata. Kita mesti juga lindungi WNA kita agar tak jadi korban perdagangan manusia" jelasnya.