REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berharap semakin banyak penelitian anak bangsa yang berkontribusi langsung terhadap sektor industri. Dengan begitu, kata Nasir, penelitian akan berdampak pada penguatan ekonomi Indonesia. Hal tersebut, menurut Nasir, merupakan amanat Presiden Joko Widodo.
Selain riset yang berkontribusi langsung terhadap industri, menurut Nasir, presiden juga berharap produk yang dihasilkan dari riset mengutamakan konten lokal. Demi merangsang riset dan inovasi yang mendukung industri dan berkonten lokal, menurut Nasir, pemerintah telah merancang sejumlah stimulus.
“Kami siapkan dorongan berupa alokasi anggaran ke sana, dorongan penumbuhan indsutri berbasis riset, serta akan kita dorong stimulus dari Kementerian Keuangan, berupa keringanan pajak, asuransi, dan lain-lain,” ujar Nasir ketika berkunjung ke kampus ITS Surabaya, Kamis (10/9).
Stimulus, menurut Nasir, juga dilakukan dalam bentuk bantuan pembiayaan paten. Menurut Nasir, setiap tahun, pemerintah menargetkan pemberian bantuan untuk 300 paten. Paten yang dibantu, kata dia, adalah paten-paten yang belum masuk industri.
“Kalau sudah masuk industri kan mereka dapat royalti. Paten itu dibayar dari royalti. Royalti itu, ke dapan akan diterima meskipun para peneliti yang PNS sudah pensiun. Itu aturan terbar per 1 Februari. Kami juga sedang memperbaiki undang-undang patennya,” kata Nasir.