REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi, Marwan Batubara menilai, penembakan yang terjadi di Kantor Direktorat Jenderal Ketegalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9) siang tadi, bisa saja karena adanya sejumlah peraturan yang akan diubah.
"Bisa aja, bisa aja seperti itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (10/9) malam. Ia menilai, gedung tersebut merupakan tempat strategis terkait Migas dan Minerba.
"Bisa saja ada peraturan yang akan diubah, yang punya kepentingan itu merasa tidak nyaman, kita tidak bisa katakan seperti itu, tapi ini soal kemungkinan," lanjutnya. (Baca: Ini Gambaran Ruang ESDM yang Ditembak Orang tak Dikenal)
Ia melanjutkan, rencananya memang mau ada perubahan Perpres, Permen, dan PP Migas yang waktu itu dianggap lewat UU Minerba yang sedang dibahas tapi kayaknya tidak keburu keburu, lalu rencananya mau menerbitkan Perpres atau PP.
Hal tersebut, lanjutnya, dalam rangka memperbaiki yang selama ini sudah terlanjur dianggap sangat liberal seperti open acces, dan trader tidak punya fasilitas dan sebagainya.
"Bisa saja kesana. Yang lain lagi ada izin-izin non Cnc (Clean and Clear) itu kan ribuan, bisa saja ada yang merasa sudah bayar sekian tetapi tidak dapat CnC," katanya menambahkan.