REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, dunia internasional setuju bahwa pencurian ikan adalah salah satu permasalahan atau musuh global yang harus diatasi.
"Semua dubes (duta besar) setuju IUU Fishing (pencurian ikan) adalah musuh global," kata Susi dalam Rapat Koordinasi Nasional Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertajuk "Laut Masa Depan Bangsa" di Jakarta, Kamis (10/9).
Menurut Susi, ia telah memanggil berbagai dubes negara-negara tetangga untuk jamuan makan siang bersama dan menyatakan kepada mereka bahwa Indonesia bakal menegakkan proses hukum terhadap pelaku pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. Menteri Susi berpendapat, selama ini praktik pencurian ikan sudah terjadi selama bertahun-tahun sehingga menjadi hal yang biasa sehingga seperti dilazimi bahwa seolah-olat laut RI itu zona internasional.
Dia juga mengingatkan bahwa banyak pula kejahatan yang terkait dengan pencurian ikan yang dinilai luar biasa dan bertahap-tahap karena bukan hanya ikan yang hilang, tetapi juga hal lain seperti BBM solar.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan aksi penenggelaman kapal pencuri ikan yang dilakukan aparat pemerintah merupakan aksi kedaulatan yang memperkokoh persatuan bangsa Indonesia. "Aksi penenggelaman ini sebagai efek gentar bagi para pelaku illegal fishing, agar kedaulatan bangsa atas laut dapat terus ditegakkan. Kedaulatan atas laut kita menjadi salah satu kunci, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," kata Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu.