Kamis 10 Sep 2015 04:38 WIB

35 Ribu E-KTP Warga Tangerang Terhambat

Rep: c36/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan.  (Ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pencetakan sekitar 35 ribu e-KTP warga Kota Tangerang terkendala pengadaan tinta. Tak hanya itu, pengadaan e-KTP juga masih menanti distribusi blangko dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kelala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Tangerang, Erlan Rusnarlan, mengatakan pengadaan tinta untuk keperluan pencetakan e-KTP menjadi tupoksi pemerintahan Provinsi Banten.

"Kami masih menantikan tinta. Soal blangko KTP sudah siap sebanyak 5.000 buah, sisanya akan segera dikirim oleh Kemendagri," jelasnya saat dikonfirmasi Republika, Rabu (9/9) petang.

Sampai saat ini, sebanyak 35 ribu ribu warga sudah melakukan perekaman e-KTP. Proses pencetakan seluruh e-KTP segera dilakukan setelah blangko dan tinta kembali tersedia secara lengkap.

Sementara itu, dalam sehari rata-rata ada 700-800 pemohon e-KTP yang melakukan perekaman. Mereka merupakan warga dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

Meski jadwal pencetakan e-KTP belum bisa dipastikan, Dispendukcapil tetap berharap semua warga melakukan perekaman tepat waktu. Sebab, semua warga yang telah melakukan rekam data akan dibekali dengan surat keterangan pengganti e-KTP sementara.

Surat itu dapat digunakan untuk menunjang keperluan sehari-hari, termasuk untuk kepentingan memperpanjang SIM, STNK maupun kepentingan perbankan.  "Jika sudah tersedia blangko maupun tinta, rekam data mereka juga segera diproses. Jadi, mereka tetap akan mendapat e-KTP tanpa harus menanti lagi," imbuh Erlan.

Pada Rabu, server e-KTP mulai kembali beroperasi secara normal. Menurut Erlan, kerusakan server dimulai sejak 25 Agustus lalu. Server telah dapat dioperasikan per 8 September atau Selasa kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement