Rabu 09 Sep 2015 23:30 WIB

Di Balik Kebakaran Hutan Ada Mafia Hutan?

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: M Akbar
Petugas mencoba memadamkan api ketika terjadi kebakaran hutan jati di Desa Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/7).
Foto: Antara/Oky Lukmanyah
Petugas mencoba memadamkan api ketika terjadi kebakaran hutan jati di Desa Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun diduga akibat permainan para mafia hutan sehingga aparat dibuat tak berdaya.

''Penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan seharusnya bisa dilakukan. Namun banyaknya setoran kepada oknum tertentu membuat aparat jadi tak berdaya,'' katanya, Rabu, (9/9).

Kemungkinan, terang Nasir, ada setoran-setoran yang diberikan oleh mafia-mafia hutan kepada oknum tertentu sehingga mereka bebas membakar hutan. ''Sebab ini terjadi berulang kali.''

Alasan pemerintah kebakaran hutan sukar dicegah karena tempatnya jauh dan sulit dijangkau, kata dia, kurang bisa diterima. Pembakar hutan saja bisa masuk ke hutan yang jauh, kalau memang pemerintah punya niat kuat, ke ujung dunia pun pembakaran hutan bisa diatasi.

"Mengapa yang mau merusak hutan sanggup pergi ke tempat jauh. Sementara pemerintah tidak ini karena pemerintah tak ada kemauan."

Polisi hutan, aparat penegak hukum  lainnya, terang Nasir, tak berdaya menghadapi daya rusak yang dilakukan mafia hutan. Seharusnya Presiden Jokowi memanggil kementerian dan lembaga terkait untuk menanyakan mengapa kebakaran hutan terus terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement