Rabu 09 Sep 2015 14:48 WIB

Menteri Marwan Malu dengan Keluhan Negara Tetangga

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, dampak kebakaran hutan atau lahan bisa ke mana-mana. Masyarakat di daerah yang terkena dampak kebakaran lahan seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalsel, Kalbar, dan Kalteng bisa terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

"Selain ada penyakit ISPA, kita jadi malu karena negara-negara tetangga banyak yang mengeluh dengan gangguan asap akibat hutan yang terbakar. Makanya saya minta tolong lembaga terkait dan penegak hukum segera menindak pihak-pihak yang melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," katanya dalam Acara  Transmigrasi Expo, Rabu, (9/9).

Kalau ada orang atau perusahaan yang dengan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan harus ditindak tegas secara hukum. "Masak setiap tahun kita disuguhi asap terus."

Kebakaran hutan ini, terang Marwan, asapnya ke mana-mana. Akibatnya mengganggu produktivitas masyarakat sekitar. "Ini menganggu proses produktivitas masyarakat, mengganggu aktivitas bisnis barang dan jasa. Juga menganggu ekonomi kita."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement