Selasa 08 Sep 2015 19:38 WIB
PAN Gabung Pemerintah

Keputusan PAN Dukung Pemerintah Disambut Baik Pendukung KIH

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
Foto: Antara/Feny Selly
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar konstituen partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), menyambut baik sikap Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mendukung pemerintah. Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA.

"Hanya di bawah 35 persen responden yang merupakan pemilih partai-partai KIH yang tidak menginginkan PAN bergabung ke pemerintah," kata salah satu peneliti Rully Akbar di kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/9).

Survei terkait pola koalisi dan oposisi pemerintah itu dilakukan melalui quick poll pada tanggal 4-6 September 2015. Survei dilakukan terhadap 600 responden di 33 provinsi dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Survei pun dilengkapi penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Batas kesalahan atau margin of error yang dimiliki survei tersebut, yakni sekitar 4,0 persen.

Rully menjabarkan, hasil penelitian LSI Denny JA menunjukkan sebanyak 73,33 persen konstituen PDIP mendukung sikap PAN dan hanya 18,33 persen yang tidak mendukung. Sisanya, 8,33 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Untuk konstituen PKB, sebanyak 55,56 persen menyatakan mendukung. Hanya 22,22 persen yang tidak mendukung dan 22,22 persen lainnya tidak tahu dan tidak menjawab.

Selanjutnya, untuk responden yang merupakan konstituen Partai Hanura sebanyak 57,64 persen mendukung sikap PAN. Hanya 31,26 persen yang tidak mendukung dan 11,10 persen yang tidak menjawab.

"Untuk konstituen PPP, terdapat 66,67 persen yang mendukung dan hanya 33,33 persen yang menolak," ujarnya.

Berikutnya, untuk konstituen partai KIH lainnya, Partai Nasdem, sebanyak 65,14 persen mendukung bergabungnya PAN ke pemerintah. Hanya 23,25 yang menolak dan sisanya sebanyak 11,61 persen tidak memberikan tanggapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement