Selasa 08 Sep 2015 17:40 WIB

Stok Air Bersih di Indramayu Tersisa Dua Minggu Lagi

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bayu Hermawan
PKPU membantu penyediaan air bersih untuk menghadapi kekeringan.
Foto: PKPU
PKPU membantu penyediaan air bersih untuk menghadapi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Stok air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu hanya tinggal sekitar dua minggu lagi. Pemerintah Kabupaten Indramayu akan meminta bantuan ke  pengelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk mengatasi kondisi tersebut.

''Suratnya akan kami kirimkan besok,'' ujar Asda 1 Pemkab Indramayu, Susanto, saat memimpin rapat koordinasi penanganan krisis air bersih, di Pendopo Indramayu, Selasa (8/9).

Susanto menjelaskan dalam surat tersebut tersebut, intinya akan meminta kepada pengelola BBWS Cimanuk Cisanggarung agar pasokan air yang tersisa di bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, seluruhnya  digunakan untuk cadangan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu.

''Hanya air dari Rentang itulah satu-satunya harapan kita untuk memperoleh air baku bagi PDAM (air bersih),'' katanya.

Susanto menambahkan, jika air dari bendung Rentang habis, maka Kabupaten Indramayu akan benar-benar mengalami krisis air bersih. Akibatnya, kondisi kesehatan masyarakat pun akan terganggu.

Tak hanya itu, Susanto pun mengimbau petani, terutama di wilayah hulu, untuk memanfaatkan air sisa di sungai Cimanuk secara bijaksana. Maksudnya, para petani diminta untuk lebih mendahulukan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dibandingkan untuk tanaman.

Ia menilai, kondisi kekeringan di areal sawah saat ini sudah sangat parah. Jikapun petani memaksakan diri menyedot air dari sungai Cimanuk untuk tanaman, maka kemungkinan akan tetap gagal.

''Kalau tetap memaksa mengutamakan air untuk tanaman, nanti (stok) air bersih gagal, penguatan pangan juga gagal,'' jelasnya.

Ia menyatakan, akan melakukan pendekatan kepada para petani untuk memberi pemahaman mengenai kondisi tersebut. Selain itu, akan memasang spanduk-spanduk di berbagai sudut wilayah agar masyarakat luas bisa bijaksana menggunakan air.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid, menyatakan, areal pertanian di sepanjang DI Rentang hampir seluruhnya sudah selesai panen gadu 1. Namun, dia mengakui ada beberapa kecamatan, terutama di wilayah hulu, yang baru memulai masa tanam gadu 2.

''Padahal kami sudah mengimbau melalui UPTD-UPTD (kecamatan), tidak diperkenankan untuk tanam gadu 2 untuk tanaman padi karena kondisi air kritis,'' tegas Takmid.

Sementara itu, Kasdim 0616, Mayor Juhok S dan Wakapolres Indramayu, Kompol Tri Handoko, yang hadir dalam rapat itu sama-sama menyatakan akan mendukung dan mengawal kebijakan pemda dalam masalah air tersebut. Mereka pun meminta ada kekompakan di antara seluruh instansi yang terkait mengenai masalah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement