Selasa 08 Sep 2015 14:00 WIB

SBY: Bila tak Salah Urus, Indonesia Jadi Negara Maju

Rep: C07/ Red: Ilham
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bersama presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bersama presiden RI ke-3 BJ Habibie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan untuk menjadi negara maju ada beberapa tahapan yang harus ditempuh. Jika tahapan itu dilakukan, SBY optimis pada akhir abad 21 Indonesia telah menjadi negara maju.

Tahap pertama, kata SBY, pada tahun 2030 Indonesia menjadi negara yang meningkat dalam hal ekononlmi. Kemudian pada tahun 2045 menjadi negara yang kuat. Selanjutnya, di akhir abad 21 menjadi negara yang maju.

Prasyarat dan asumsi dasar menuju kemajuan ekonomi 2030 adalah tidak ada krisis besar. "Kemudian no fundamental politic changes yangg membuat Indonesia melihat ke belakang dan pemerintahan yang bekerjakeras," terang SBY dalam Presidential Lecture di Gedung Lemhannas, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).

SBY pun menekankan pada tahun 2045 Indonesia sudah harus memiliki pertahanan demokarasi yang kuat, ekonomi yang semakin kuat, dan masyarakat yang maju.

"Saya optimis asalkan jangan sampai kita salah urus 30-70 mendatang. Kalau salah urus ya tidak jadi negara maju," tegasnya.

SBY menambahkan, siapapun yang ingin memimpin Indonesia untuk 30 tahun sampai 70 tahun mendatang harapannya adalah mereka yang resolute, visionary, outward looking, dan uphold democratic.

Presidential Lecture merupakan agenda bulanan Lemhannas pada tahun 2015. Acara tersebut diadakan untuk memperingati 50 tahun Lemhannas pada tahun 2015  Sebelumnya, Presiden RI ketiga BJ Habibie dan Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri telah menyampaikan pidatonya.

Dalam menyampaikan kuliah umumnya, SBY juga ditemani para menteri dan pimpinan lembaga di era pemerintahannya serta para petinggi Partai Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement