Selasa 08 Sep 2015 06:26 WIB

Anggota DPR: Otak Kericuhan Tolikara Belum Tertangkap

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
Barang bukti perlengkapan Masjid Baitul Muttaqin yang terbakar diamankan Polres Tolikara, Papua, Sabtu (25/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Barang bukti perlengkapan Masjid Baitul Muttaqin yang terbakar diamankan Polres Tolikara, Papua, Sabtu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, kalau kelompok Kristen radikal GIDI menuntut dua tersangka pelaku kerusuhan di Tolikara dibebaskan, berarti ada kemungkinan dua orang ini merupakan tersangka abal-abal.

"Mereka ini mungkin tersangka abal-abal sebab sampai saat ini otaknya belum ketemu. Apalagi GIDI menuntut mereka dibebaskan, jangan-jangan menurut mereka ini bukan aktor intelektualnya," katanya, Senin, (7/9).

Menurut Nasir permintaan itu sangat disayangkan. Sampai hari ini kepolisian tak mampu menemukan siapa  dalang sesungguhnya dalam insiden Tolikara. Meskipun mereka tersangka abal-abal, Nasir meminta jangan dilepaskan. Aktor intelektual sesungguhnya juga harus ditemukan.

"Aparat penegak hukum tak boleh takut dengan ancaman-ancaman yang ada," ujar Nasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement