REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hariyadi meragukan pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari bisa menyaingi Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana dalam pilkada Surabaya.
Menurutnya, pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari kehilangan momentum dalam bersaing dengan pasangan yang diusung PDIP tersebut. Sejatinya momentum yang pas ketiKa Rasiyo berpasangan dengan Dhimam Abror.
Saat itu, lanjut dia, pasangan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat karena diangap sebagai penyelamat demokrasi.
"Tetapi sayangnya tidak bisa lolos dalam proses verifikasi," katanya.
Hariyadi mengatakan, momentum tersebut tidak didapat lagi pada pasangan Rasiyo-Lucy. Dengan kegagalan pada pendaftaran sebelumnya, masyarakat akhirnya mempunyai penilaian bahwa proses politik yang terjadi hanya mainan partai politik.
"Masyarakat hanya melihatnya sebagai mainan partai politik saja," katanya.
Dosen politik Unair ini tak yakin mantan Sekda Pemprov Jatim Rasiyo dan mantan anggota DPR Ri Lucy Kurniasari bisa menandingi elektabilitas Risma-Whisnu.
"Dipasangkan dengan sipapaun, dengan Ahok sekalipun sulit bisa menyaingi Risma-Whisnu karena momentumnya hilang," ujarnya.