Senin 07 Sep 2015 11:16 WIB

Harga Cabai Rawit di Ambon Meroket Jadi Rp 70 Ribu per Kilogram

Harga cabai melonjak drastis.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Harga cabai melonjak drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga cabai rawit yang ditawarkan para pedagang di pasar tradisional Kota Ambon, Maluku, meroket hingga mencapai Rp 70 ribu per kg dari sebelumnya yang hanya Rp 50 ribu per kg.

Antara yang melakukan pemantauan, di pasar Mardika, Senin (7/9), mencatat, para pedagang menawarkan harga cabai rawit biasa mencapai Rp 70 ribu per kg, atau bergerak naik dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg.

Sedangkan harga cabai keriting masih normal yakni Rp 30 ribu per kg.

Salah seorang pedagang cabai rawit,Umbi, mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit sejak Ahad (6/9) petang. "Lonjakan harga mencapai Rp 70 ribu per kg karena stoknya mulai berkurang, apalagi pasokan dari sejumlah petani di Pulau Ambon menipis," ujarnya.

Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maka dipasok dari produksi petani Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan harga yang tinggi. Jadi supaya jangan merugi, lanjut dia, dijual cabai rawit Rp 70 ribu per kg, eceran Rp 25 ribu per cupa dan Rp 5 ribu per tumpuk kecil.

"Diperkirakan kalau sampai dengan pekan depan situasi tetap tidak berubah maka sudah pasti akan naik lagi harga cabai rawit," kata Umbi.

Hal ini disebabkan pasokan yang selama ini dari Namlea, Kabupaten Buru, dan beberapa desa di Pulau Seram kurang lancar. Dia menambahkan, pengadaan cabe rawit ini juga tidak merata sehingga terjadi perubahan harga yang selalu berubah-ubah, seperti yang terjadi sekarang ini.

"Hanya bila sentra produksi lancar memasok ke Ambon, maka harga mengalami penurunan tajam hingga pernah mencapai Rp 15 ribu per kg," ujar Umbi.

Sedangkan harga bumbu masak lainnya seperti bawang merah turun tajam hingga mencapai Rp 20 ribu per kg dari sebelumnya Rp 24 ribu  per kg, kecuali bawang putih masih bertahan, yakni Rp 24 ribu per kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement