REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan perlu di atasi secara menyeluruh, mulai dari pencegahan hingga penyelesaian. Ada lima hal yang dapat dilakukan masyarakat yang terkena dampak asap kebakaran hutan, khususnya dari sisi perlindungan kesehatan.
Pertama, hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
"Hal ini memang tidak terlalu mudah dilakukan, tapi perlu diupayakan maksimal," ucap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE, Senin (7/9).
Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya. Jika terpaksa harus pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
Kedua, selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yang cukup, dan lainnya.
Ketiga, segeralah berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas, batuk berkepanjangan, nyeri dada atau gangguan kesehatan lain.
Ke empat, bagi mereka yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi.
Ke lima, untuk mencegah kontaminasi asap dan debu kebakaran hutan pada bahan pangan maka penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik. "Buah-buahan dan sayur-sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik," kata Tjandra.