Senin 07 Sep 2015 07:00 WIB

Korban Tewas Kapal Tenggelam di Malaysia Jadi 60 Orang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Petugas mengangkut jenazah WNI yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Malaysia.
Foto: Reuters
Petugas mengangkut jenazah WNI yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia mengkonfirmasi jumlah korban tewas kapal tenggelam di Sabak Bernam Malaysia yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) bertambah menjadi 60 orang.

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan, telah ditemukan kembali 32 jenazah korban kapal yang tenggelam pada Kamis (3/9), lalu. ‘’Sehingga total keseluruhan korban meninggal menjadi 60 orang terdiri dari 33 laki-laki, 26 perempuan dan satu anak,’’ ujarnya, Senin (7/9).

Sedangkan korban selamat, kata dia, masih tetap berjumlah 20 orang. Total keseluruhan korban hidup dan meninggal adalah 80 orang. Dia menyebutkan, ke-60 jenazah ditempatkan di beberapa rumah sakit, yaitu 23 jenazah di Rumah Sakit (RS) Ipoh, enam jenazah di Rumah Sakit Teluk Intan, 10 jenazah di RS Sabak Bernam, 20 mayat di RS Kuala Lumpur, dan satu jasad di RS Sungai Buloh.

‘’Dari jumlah jenazah tersebut telah teridentifikasi 17 mayat, dimana 15 jenazah diidentifikasi secara langsung oleh keluarga dan dua lainnya diidentifikasi melalui dokumen identitas yang melekat pada tubuh korban,’’ katanya.

Untuk dua jenazah terakhir, kata dia, KBRI dengan bantuan pemerintah daerah (Pemda) setempat masih berusaha menelusuri keluarganya. Sebanyak tujuh jenazah telah siap dipulangkan ke Indonesia pada hari Senin (7/9), dimana empat mayat dipulangkan ke Medan dan tiga jenazah dipulangkan ke Surabaya.

Sementara delapan jasad lainnya masih dalam proses pengurusan dokumen dan diperkirakan dapat dipulangkan pada Selasa (8/9). Dia menambahkan, proses identifikasi jenazah terus berlangsung baik melalui identifikasi visual maupun identifikasi personal effect.

Selain itu, identifikasi melalui tes DNA juga telah dilakukan dengan mengambil sampel DNA keluarga oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) PDRM. Saat ini, kata dia, KBRI Kuala Lumpur telah membentuk posko di empat titik untuk membantu keluarga korban dalam melakukan identifikasi jenazah.

Pertama KBRI Kuala Lumpur dengan nomor hotline +601127658765. Titik kedua adalah Hospital Ipoh dengan nomor hotline +60193345114 (Judha Nugraha), posko ketiga di Hospital teluk Intan dengan nomor hotline +60142330082 (Raditya). Titik terakhir  Hospital Sabak Bernam dengan hotline +601118710469 (Febby).

Tim SAR telah melakukan pencarian pada luas sekitar 1.000 kilometer persegi. Sebanyak sembilan kapal dikerahkan dibantu 40 perahu nelayan dan dua helikopter. ‘’Upaya pencarian akan terus dilakukan. Satgas KBRI Kuala Lumpur saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan pejabat maritim Malaysia guna memonitor operasi penyelamatan,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement