REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan gedung Balai Kota menjadi tempat wisata di akhir pekan. Rencana ini sebelumnya dikemukakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ingin masyarakat bisa tahu seluk beluk tempat kerjanya.
Kepala Biro Umum Provinsi DKI Jakarta Agustino Dharmawan mengatakan masih mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep kebijakan ini. Agustino menyebut dibukanya Balai Kota untuk umum bertujuan menginformasikan fungsi ruangan yang ada di gedung kerja orang nomor satu di Jakarta.
"Publik biar tahu fungsi ruangan-ruangan yang ada di balai kota atau balai agung. Kecuali ruang kerjanya pak gubernur kita tutup," katanya saat dihubungi, Ahad (6/9).
Masyarakat nantinya, bisa berkeliling balai kota. Tak hanya sekadar berkeliling, pihaknya mengaku juga merencanakan akan memberikan kursi-kursi di halaman yang bisa menjadi tempat duduk bersantai para pengunjung.
Pengunjung akan semakin dimanja dengan adanya pedagang kaki lima (PKL) yang nantinya juga akan dihadirkan untuk berjualan. Tentunya PKL yang hadir juga akan disaring dan sudah memiliki izin dari BPOM.
Tak hanya itu, pernak pernik hasil kreasi Dewan Kerajinan Seni Daerah (Dekranasda) juga akan dipamerkan. Ini bertujuan untuk semakin memperkenalkan kekhasan Jakarta sebagai Ibu Kota yang penuh keunikan.
Untuk menjaring pengunjung asing, ujarnya, nanti penjelasan serta informasi akan disajikan juga dalam bahasa Inggris. Ini juga menjadi bagian dari mewujudkan Jakarta sebagai Smart City.
"Jadi kita upayakan penjelasannya pakai bahasa inggris dan bahasa indonesia. Namanya juga Jakarta sebagai smartcity," sebutnya.
Ia menambahkan kemungkinan kegiatan ini baru akan dibuka dua minggu ke depan. Hingga kini ia masih terus berkoordinasi dengan SKPD terkait. Rencanya wisata Balai Kota akan dibuka tiap Sabtu dan Minggu.
"Insya Allah dua minggu saya targetnya. Mesti cepat nih soalnya Pak Gubernur yang minta harus cepat nih," katanya.