REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecaman terhadap Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon beserta anggota DPR dan utusan pemerintah yang menghadiri kampanye kandidat capres AS dari Partai Republik, Donald Trump terus berdatangan. Selain tokoh masyarakat, kritikan juga datang dari anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu.
Adian yang sering berdebat dengan Fadli semasa kampanye Pilpres 2014, melontarkan kritis keras dan mempertanyakan kehadiran pimpinan DPR tersebut dalam kampanye capres AS. "Secara politik, ketua DPR RI datang ke salah satu Capres Amrik itu tdk taktis. Jika yg menang yg lain bisa berekses ke hub LN kita," katanya melalui akun Twitter, @AdianNapitupulu.
Menurut dia, kedatangan pimpinan DPR dalam kampanye Donald Trump menunjukkan keberpihakan, yang itu bertentangan dengan politik bebas aktif yang dianut Indonesia. "Sejak dulu prinsip hub LN kita bebas dan aktif, tdk masuk blok manapun apalagi blok dukung mendukung capres Amrik. Ampuuun da," kata Adian.
Meski terus membantah, kata dia, Setya dan Fadli terlihat mendukung Donald Trump. Karena itu, ia mengingatkan, keduanya untuk bisa bertindak netral tidak ikut dukung-mendukung capres AS. "Kalo ketua DPR RI, ketua wakil Rakyat datang ke salah satu Capres bisa di tafsirkan semua anggota DPR dan pemilihnya ikut dukung si Capres."