REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Kabut Asap dinilai sudah masuk kategori darurat karena mengganggu kehidupan masyarakat. Pihak terkait diminta untuk segera dapat mengatasi bencana tersebut.
Terkait hal itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan telah menyiagakan personel dan alat bantu berupa pesawat untuk menanggulangi kabut asap tersebut.
"Kita sudah siagakan semua untuk membantu mengatasi kebakaran hutan yang menyebabkan terjadinya kabut asap," kata Gatot di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup, Sabtu (4/9).
Gatot mengungkapkan untuk personel sudah disebar di daerah masing-masing yang terdampak kabut asap. Kemudian TNI juga akan mengerahkan helikopter, pesawat CN 295, hercules dan pesawat Cessna. "Pesawat itu digunakan untuk merekayasa cuaca serta melakukan pemadaman dari udara (water bombing)," ujar Gatot.
Namun, semua itu, lanjut Gatot akan dikerahkan sesuai dengan permintaan dari gubernur setempat.
"Sementara ini dari semua gubernur mengatakan masih cukup, tapi saya menyediakan pasukan saya untuk diterjunkan di mana daerah yang meminta bantun. Kita tinggal terbangkan dengan pesawat kita," kata Gatot.
TNI juga telah membuat posko terpadu dan melaksanakan kegiatan yang mendukung pemerintah daerah setempat untuk memadamkan hot spot. Menurut Gatot, personelnya dibagi menjadi beberapa penugasan yakni satgas untuk patroli sebagai pemadaman, melaksanakan penegakan hukum dan kesehatan.