Sabtu 05 Sep 2015 11:14 WIB

KemenLHK Gelar Rapat Tertutup Bahas Kabut Asap

Rep: c20/ Red: Hazliansyah
Pelajar berjalan menembus kabut asap di kawasan Rimbo Panjang, Tambang, Kampar, Riau, Selasa (1/9). Akibat Kabut asap kebakaran lahan gambut, sudah mulai menggangu lalu lintas jalan karena jarak pandang yang terbatas.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pelajar berjalan menembus kabut asap di kawasan Rimbo Panjang, Tambang, Kampar, Riau, Selasa (1/9). Akibat Kabut asap kebakaran lahan gambut, sudah mulai menggangu lalu lintas jalan karena jarak pandang yang terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan TNI, Polri melakukan rapat tertutup di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna merumuskan langkah penanganan bencana asap yang melanda wilayah Sumatera.

Rapat digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Kementrian LHK. Dalam rapat tersebut, hadir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri ESDM Sudirman Said, KSAD Jenderal Mulyono, dan Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono.

Rapat dimulai pukul 09.45 WIB. Beberapa kepala daerah yang terpapar bencana asap juga hadir, antara lain Gubernur Sumsel Alex Noerdin, serta perwakilan dari Jambi dan Riau.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan darurat asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan harus segera diatasi. Hal itu mengingat banyak masyarakat yang terkena dampak buruk dari kabut asap tersebut.

"Gangguan kebakaran hutan di berbagai spot mesti diatasi," kata Sudirman di Gedung KLH, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9).

Menurut dia, bencana asap di wilayah sumatera sudah merisaukan. Hampir seminggu aktivitas sekolah berhenti.

"Pertama, memang leading sektor di Kemenhan sebagai pemimpin pelaksanaan dan menugaskan ke Panglima TNI dan Kapolri untuk support memberi dukungan penuh penanggulangan dari musibah asap ini," ujar Sudirman.

Sudirman menegaskan ia beserta jajaran lainnya akan mencari cara untuk dapat mengatasi permasalahan kabut asap yang sangat merisaukan masyarakat. Hingga saat ini, rapat pun masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement