Jumat 04 Sep 2015 20:47 WIB
Indonesia International Book Fair 2015

Korea Harap Bukunya Lebih Dikenal di IIBF 2015

Rep: C16/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung membaca koleksi buku salah satu stand saat gelaran Indonesia International Book Fair 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (2/9).  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung membaca koleksi buku salah satu stand saat gelaran Indonesia International Book Fair 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati sudah ada buku-buku karya penulis Korea dijual di Indonesia namun jumlahnya terbilang sedikit.

Direktur Korea Cultural Center (KCC) Rezky Seokgi Kim berharap dipilihnya Korea sebagai tamu kehormatan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2015 mendorong lebih banyak karya-karya sastra Korea  di Indonesia. Begitu pula sebaliknya, masyarakat Korea dapat lebih mengenal karya penulis Indonesia.

"Sejauh ini, buku-buku Korea yang beredar di Indonesia baru sebatas buku edukasi anak belum menyentuh karya-karya sastra," kata Direktur Korea Cultural Center (KCC) Rezky Seokgi Kim kepada Republika, Jumat (4/9).  Meski terbatas, selain bentuk print buku-buku Korea juga dikembangkan dalam bentuk digital.

Kim mengaku KCC juga mengembangkan projek kerja sama dengan UI Press membuat buku cerita rakyat Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Korea. Begitu juga sebaliknya, buku cerita rakyat Korea diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Projek ini diakui masih tahap awal. 

Menurut Kim, perkenalan tersebut sangat mungkin diterima mudah dan cepat oleh masyarakat Indonesia dan Korea. Lantaran, Kim menilai kedua negara ini memiliki kesamaan dalam beberapa sisi.  di antaranya kesamaan sejarah.

Indonesia dan Korea sama-sama mendapatkan kemerdekaan melalui perjuangan bangsa sendiri dan diproklamirkan oleh presiden pertama masing-masing negara. Sehingga, Korea dan indonesia memiliki karakter bangsa tidak jauh berbeda.

Kesamaan lainnya, Kim menambahkan Korea dan Indonesia sama-sama menjunjung tinggi kekeluargaan dan gotong royong. Kim menyukai istilah gotong royong yang dicanangkan di Indonesia. "Korea juga memiliki sebuah konsep gerakan yang serupa dengan gotong royong di Indonesia," kata Kim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement