Jumat 04 Sep 2015 16:53 WIB
Polemik DPR Temui Trump

Setya Novanto Klaim Rakyat Indonesia Menyukai Donald Trump

Red: Ilham
Ketua DPR Setya Novanto bertemu kandidat capres Partai Republik AS Donald Trump.
Foto: AP
Ketua DPR Setya Novanto bertemu kandidat capres Partai Republik AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana, menilai Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon telah dimanfaatkan oleh calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Terlebih, Setya menyatakan rakyat Indonesia menyukai politikus Partai Republik itu.

"Ini mengingat kehadiran Setya Novanto menggunakan paspor diplomatik. Terlebih lagi rakyat Indonesia belum tentu tahu siapa itu Donald Trump, terlebih menyukainya," kata  Hikmahanto, Jumat (4/9).

Dalam tayangan video konferensi pers, Donald Trump yang baru selesai berbicara kembali ke panggung dan memperkenalkan Setya Novanto kepada para pendukungnya. Trump pun bertanya kepada Setya Novanto 'apakah rakyat Indonesia menyukai saya?' Setya Novanto menjawab 'ya.'

Menurut Hikmahanto, jawaban dan kehadiran Setya Novanto yang diperkenalkan sebagai Ketua DPR seolah memberi pengakuan atas kampanye Trump. "Tanpa disadari Ketua DPR dari sebuah negara besar dengan jumlah Muslim terbesar dan demokratis seperti Indonesia telah dimanfaatkan oleh Donald Trump," katanya.

Untuk itu, dia meminta Setya mengklarifikasi kehadirannya. Begitu juga dengan jawabannya atas pertanyaan Trump. "Karena dapat dianggap sebagai intervensi negara lain terhadap politik dalam negeri suatu negara," kata dia.

Selain itu, kasus ini harus diselidiki oleh internal DPR sendiri. "Alat perlengkapan DPR perlu menelisik motif kehadiran dan jawaban Ketua DPR dalam kampanye Donald Trump," ujar Hikmahanto.

Sebelumnya, berita tentang pertemuan rombongan DPR di bawah koordinasi Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan pebisnis AS Donald Trump, di Amerika Serikat ramai dibicarakan di media sosial. Delegasi DPR di sela-sela kunjungan resminya, kedapatan hadir dalam acara konferensi pers Donald Trump terkait dukungan politiknya di AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement