REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Penampilan perdana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan visi misi di gedung DPRD Kepri. Kedua pasangan calon, Sani-Nurdin dan Soerya-Ansar sama-sama datang dengan diiringi ratusan massa pendukung dan simpatisan.
Dalam acara itu, Sani-Nurdin selaku pasangan nomor urut 1 mendapat kesempatan pertama untuk tampil. Dalam pemaparannya, pasangan ini mengetengahkan beberapa persoalan penting, antara lain masalah konektivitas antar wilayah dan masalah kemaritiman.
Dalam acara itu, Sani-Nurdin selaku pasangan nomor urut 1 mendapat kesempatan pertama untuk tampil. Dalam pemaparannya, pasangan ini mengetengahkan beberapa persoalan penting, antara lain masalah konektivitas antar wilayah dan masalah kemaritiman.
“Persoalan konektivitas menjadi fokus perhatian kami ke depan. Selama ini kami sudah berupaya menambah kapal perintis dan membangun dermaga baru, tapi semua itu dirasa belum cukup,” kata Sani di Tanjungpinang, Kamis (3/9/2015).
Karena itu, jika nanti terpilih kembali sebagai gubernur Kepri bersama Nurdin Basirun, ia bertekad menambah jumlah kapal yang menghubungkan seluruh ibu kota, kabupaten, dan kecamatan. Ia juga berkomitmen membangun jalan, jembatan dan pelabuhan di kecamatan, desa dan pulau-pulau yang potensial bagi pengembangan ekonomi.
“Termasuk merintis pembangunan pelabuhan bertaraf internasional (hub port) di sekitar wilayah Karimun dan Batam. Juga meneruskan pembangunan bandara mini untuk mempercepat arus barang dan orang,” ucapnya.
Menurut Sani, konektivitas antardaerah sangat penting, karena akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Potensi-potensi ekonomi lokal juga mudah berkembang sehingga masyarakat akan semakin sejahtera dan kesenjangan bisa ditekan.
“Ekonomi kita saat ini melaju di atas rata-rata nasional. Bahkan pada triwulan pertama dan triwulan kedua 2015, ekonomi Kepri tertinggi di seluruh Sumatra," ujarnya menerangkan.
Karena itu, ia meyakini pelaksanaan pembangunan yang dijalani di bawah kepemimpinannya selama ini sudah di track yang benar. Tak terkecuali program dan kebijakan dalam mengurangi angka kemiskinan atau pengangguran, serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat yang terus mengalami perbaikan.
“Sekarang kita tinggal meneruskan dan meningkatkan tren positif ini. Makanya, jargon kami adalah: Bersatu Teruskan Pembangunan,” kata dia mengakhiri sembari disambut meriah para pendukungnya.
Selain konektivitas, masalah yang juga disorot ialah kemaritiman. Bidang ini disampaikan langsung oleh calon wakil gubernur Kepri Nurdin Basirun. Mantan kapten kapal dagang internasional ini disebut Sani ahli dan berpengalaman di bidang kelautan.
“Sesuai visi kami, Kepri ke depan harus unggul di bidang maritim. Wilayah kita 96 persen laut, maka sudah semestinya kita mengutamakan laut,” kata Nurdin.
Ia memaparkan beberapa persoalan di bidang kemaritiman. Di antaranya, sampai saat ini belum ada industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan dalam skala besar. Selain itu, managemen bisnis sektor kelautan belum terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Begitu juga akses nelayan terhadap teknologi informasi, modal dan pasar masih rendah sehingga sebagian nelayan masih kurang sejahtera,” ujarnya.
Karena itu, ia bertekad meningkatkan kesejahteraan para nelayan dengan melakukan upaya menyeluruh dan terpadu dalam rangka memajukan bidang maritim. Upaya itu akan dijalankannya melalui aksi nyata dalam bentuk membuka sekolah tinggi khusus kelautan, pengembangan minapolitan di Lingga, Anambas, dan Natuna, dan pengembangan sektor pembangunan kelautan baru.
“Kita bangun sistem managemen terpadu, dan tak kalah penting adalah aplikasi IPTEK mutakhir untuk inovasi,” tambahnya.
Dengan penerapan teknologi di sektor kelautan, ia yakin akan membantu nelayan menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi. “Ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Kepri, tapi juga Indonesia dan ekspor,” imbuhnya.