REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana menyayangkan kehadiran Ketua DPR, Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon dalam kampanye kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sebab, Setya hadir sebagai Ketua DPR RI.
Dalam tayangan video kampanye tersebut, Donald Trump yang baru selesai berbicara kembali ke panggung dan memperkenalkan Setya Novanto kepada para pendukungnya. Dalam kesempatan itu, ada pertanyaan Trump kepada Setya Novanto 'apakah rakyat Indonesia menyukai saya?' Setya Novanto menjawab ya.
"Jawaban dan kehadiran Setya Novanto yang diperkenalkan sebagai Ketua DPR, seolah memberi endorsement (pengakuan) atas kampanye Trump," kata Hikmahanto, Jumat (4/9). "Tanpa disadari Ketua DPR dari sebuah negara besar dengan jumlah muslim terbesar dan demokratis seperti Indonesia telah dimanfaatkan oleh Donald Trump."
Untuk itu, dia meminta Ketua DPR untuk mengklarifikasi kehadirannya. Begitu juga dengan jawabannya atas pertanyaan Trump. "karena dapat dianggap sebagai intervensi negara lain terhadap politik dalam negeri suatu negara," kata dia.
Sebelumnya, berita tentang pertemuan rombongan DPR di bawah koordinasi Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan pebisnis AS Donald Trump, di Amerika Serikat ramai dibicarakan di media sosial. Delegasi DPR di sela-sela kunjungan resminya, kedapatan hadir dalam acara konferensi pers Donald Trump terkait dukungan politiknya di AS.