REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Kepresidenan hari ini menggelar acara serah terima jabatan kepala staf keprsidenan dari pejabat lama, Luhut Binsar Pandjaitan, pada pejabat baru, Teten Masduki. Dalam kesempatan itu, Teten bercerita soal keterkejutannya diangkat menjadi kepala staf kepresidenan.
Selama sepekan terakhir sebelum pelantikan, Teten mengaku tak pernah lepas mendampingi Presiden dalam berbagai acara. Bahkan, ia juga kerap bersama Presiden saat acara santai minum teh. Namun, tak pernah sekalipun Jokowi memberi kode akan mengangkatnya menjadi kepala staf kepresidenan.
"Saya sedikit protes sama Presiden, kenapa saya tidak ditanya bersedia atau enggak. Tapi kata Presiden, ini namanya tugas," ujar Teten di hadapan para deputi KSP dan tamu undangan lain, Kamis (3/9).
Teten, yang sebelumnya menjabat sebagai staf khusus presdien bidang komunikasi publik, menyatakan akan melanjutkan apa yang telah dibangun Luhut. Sebagai sebuah institusi yang berada langsung di bawah Presiden, dia menyebut organisasi KSP sudah cukup lengkap.
"Pak Luhut sudah bangun kendaraan ini, saya tinggal pakai," kata mantan aktivis antikorupsi tersebut.
Teten menyebut bahwa Jokowi menginginkan KSP menjadi back office andal yang dapat membantu Presiden dalam mengambil keputusan cepat sekaligus memastikan semua program prioritas berjalan. Agar KSP dapat berfungsi optimal, ia meminta dukungan dari para deputi dan staf khusus yang akan bekerja membantunya.
Usai menyampaikan pidato sambutannya, Teten dan Luhut melakukan serah terima memori jabatan secara simbolis. Luhut kemudian mengajak Teten masuk ke dalam ruangan kepala staf kepresidenan yang kini menjadi ruang kerja barunya.