REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk bergabung menjadi partai pendukung pemerintah. Padahal, sebelumnya PAN merupakan partai yang mantan ketua umumnya Hatta Rajasa menjadi calon wakil presiden yang diusung Koalisi Merah Putih.
Namun, seusai pemilu dan terjadi pergantian ketua umum dan kepengurusan, PAN memutuskan untuk menegaskan diri menjadi partai pendukung pemerintah. Berikut adalah wawancara khusus Republika.co.id dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terkait dengan pilihan politik PAN tersebut.
Apa sebenarnya yang mendorong PAN bergabung dengan pemerintah?
- Kita sudah mendiskusikan pilihan ini panjang. Dalam situasi berat seperti sekarang maka sudah saatnya kita elemen bangsa ini bersatu. Kita tidak lagi menonjolkan apakah itu KIH (Koalisi Indonesia Hebat) atau Koalisi Merah Putih (KMP), semua harus bersatu untuk menghadapi ancaman krisis dan disintegrasi bangsa.
- Lihat saja sekarang kondisi Timur Tengah maupun Malaysia. Tidak tepat kalau dalam kondisi sekarang partai-partai itu bertengkar. Kita harus bersama-sama menghadapi ancaman krisis ini dan disintegrasi bangsa. Partai-partai ini kan lahir untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Situasi seperti apa yang diharapkan PAN dengan bergabung bersama pemerintah?
- Kita berharap bergabungnya PAN akan memberikan dampak positif bagi pemerintah. Tidak ada lagi kegaduhan-kegaduhan politik, sehingga akan memberikan kepercayaan pada investor, pelaku dunia usaha, dan negara-negara lain. Dengan demikian kepercayaan kepada pemerintah akan semakin kuat.
Apa ada janji pemberian kursi di kabinet untuk PAN?
- Tidak ada itu. Silakan tanya sendiri (ke pemerintah). Kita gak ada begitu-begituan. Semua ini kita lakukan untuk bersama-sama menghadapi ancaman krisis dan disintegrasi bangsa.
Apa keputusan ini sudah dibicarakan dengan Pak Amien dan tokoh-tokoh PAN lainnya?
- Sudah. Kita sudah konsultasikan dengan MPP (Majelis Pertimbangan Partai), Dewan Kehormatan, para wakil ketua umum, dan tokoh-tokoh lainnya. Pak Amin (Amien Rais, red) sepakat kalau ini untuk upaya mencegah krisis dan disintegrasi bangsa.