REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teten Masduki yang semula menjabat Tim Komunikasi Presiden Joko Widodo mengaku tidak menyangka akhirnya dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Luhut Binsar Panjaitan.
Teten Masduki setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (2/9), mengatakan baru mengetahui dirinya akan dilantik hanya setengah jam sebelum acara pelantikan dimulai. "Baru pagi tadi, jam delapan lebih lah, setengah sembilan," katanya setelah dilantik.
Pada sekitar pukul itulah Keputusan Presiden Nomor 91/P/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) baru diketahuinya. "Enggak tahu, kemarin saya seharian sama Bapak (Presiden Jokwi), Bapak enggak bilang. Ya sudah saya ditugaskan oleh beliau di KSP," katanya.
Dia mengaku baru ditelepon oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada pagi hari sebelum acara pelantikan dimulai. "Saya tidak tahu tapi saya baru tahu tadi. Enggak tahu (prosesnya)," kata pria yang lahir di Garut pada 6 Mei 1963 itu.
Mantan Ketua ICW itu mengaku tidak dipanggil sebelumnya oleh Presiden Jokowi padahal pada Selasa, dia seharian bersama Presiden. Alumnus IKIP Bandung itu ingin mempelajari dan mengonsultasikan langkah ke depan Kantor Staf Kepresidenan dengan Presiden terlebih dahulu.
"Ya nantilah. Saya pelajari dulu, saya lihat dulu, nanti juga saya akan konsultasi dengan Presiden ke depannya KSP ini yang diharapkan beliau seperti apa," katanya.
Teten juga ingin berdiskusi dengan internal Kantor Staf Kepresidenan sebagai langkah konsolidasi. Dia juga masih merangkap jabatan Tim Komunikasi Presiden karena belum ada penggantinya sampai ia dilantik sebagai KSP.