Selasa 01 Sep 2015 22:48 WIB
Buruh bergerak

Pertemuan Buruh dengan Tiga Menteri Tidak Memuaskan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
 Ribuan buruh melakukan aksi jalan kaki bersama dari bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ribuan buruh melakukan aksi jalan kaki bersama dari bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil pertemuan antara buruh dengan tiga menteri dalam aksi 1 September ini sangat tidak memuaskan. Pasalnya pertemuan dengan Menkopolhukam, Menaker, dan Menkes tersebut lebih banyak pada penjelasan kondisi ekonomi Indonesia terkini dan teknis dari  menteri terkait.

"Tetapi kesemuanya tidak memberikan solusi terhadap 10 tuntutan buruh dalam aksi hari ini," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada ROL, Selasa (1/9).

Gerakan Buruh Indonesia (GBI) akan terus melihat apa kebijakan pemerintah yang akan dijalani, terutama terkait apakah rupiah akan menguat, PHK besar-besaran akan terjadi, daya beli buruh akan kembali meningkat, serta pekerja asing unskill akan berkurang. "Bila jawabannya tidak, maka buruh akan siapkan mogok nasional," kata dia.

Bahkan, kata Iqbal, tuntutan teknis seperti isu jaminan pensiun, jaminan kesehatan, outsourcing BUMN dan kasus meninggalnya 27 buruh PT MandoM tidak ada solusinya kecuali sekadar penjelasan. "Buruh tidak puas. Pertemuan di kantor Menkopolhukam tadi masih jauh dari harapan," ujar Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement