REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengerahkan warga di lima kecamatan untuk membantu petugas memadamkan api di Gunung Burangrang. Pasalnya, lima kecamatan itu lokasinya berdekatan dengan gunung yang tingginya 2.064 meter di atas permukaan laut itu.
"Kita tak punya helikopter atau alat canggih untuk memadamkan kobaran api di Burangrang," ujar Dedi kepada Republika Online, Selasa (1/9).
Makanya, proses pemadamam api itu hanya bisa dilakukan dengan alat seadanya. Kebakaran Gunung Burangrang terjadi sejak Sabtu (29/8), lalu. Gunung yang ada di wilayah Purwakarta, Subang, dan Bandung Barat itu sudah terbakar sejak empat hari terakhir.
Masyarakat yang dikerahkan untuk membantu memadam api dari Kecamatan Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Bojong, serta Darangdan. Selain masyarakat di lima kecamatan itu, pihaknya juga meminta bantuan TNI dari kesatuan Yon Armed 09 Pasopati.
Menurut Dedi, kebakaran hutan di Gunung Burangrang sudah dilaporkan ke Presiden dan Wakil Presiden melalui akun Twitter keduanya. Dirinya berharap, laporan itu segera dibaca, lalu pemerintah pusat segera melakukan langkah nyata untuk memadamkan api tersebut.
Kewenangan pengelolaan hutan di Gunung Burangrang ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jabar.
"Tapi, sayang saya tak punya akses langsung untuk menghubungi kementerian maupun BKSDA. Jadi, pemadaman api ini hanya bisa dilakukan dengan cara manual oleh Tim SAR, Damkar, Pramuka, dan masyarakat," jelasnya.