Senin 31 Aug 2015 16:03 WIB
Buruh Bergerak

300 Ribu Buruh Terancam PHK Akhir 2015

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Buruh
Buruh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 300 ribu buruh diprediksi terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada akhir 2015 mendatang. Prediksi Konfederasi Serikat Pekerja seluruh Indonesia (KSPSI) itu bakal jadi kenyataan jika pemerintah tidak segera menaikkan daya beli buruh di Indonesia.

KSPSI mencatat, sepanjang 2015, sekitar 67 ribu buruh sudah di-PHK. "Jika daya beli merosot, tentunya tidak akan ada daya beli," ujar Presiden  KSPSI, Andi Gani Nena Wea, di Jakarta, Senin (31/9).

Andi menjelaskan, di Jawa Barat banyak buruh yang sudah dirumahkan karena pabrik tempat mereka bekerja ditutup. Selain itu, ada jam kerja yang dikurangi dari delapan jam menjadi tiga jam. Bahkan, beberapa buruh hanya bekerja selama tiga hari dalam sepekan.

Aliansi federasi buruh menginginkan supaya pemerintah berpikir tentang daya beli buruh, bukan hanya sebatas infrastruktur. Secara tak langsung, berarti hasil-hasil dari pabrik berkurang jumlah konsumennya, yang menyebabkan kerugian.

Pengamat ekonomi menurut Andi memprediksi jika nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp 15 ribu di akhir tahun. Penyebabnya, penjualan properti menurun. "Seperti penjualan motor yang berkurang hingga angka 30 persen," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement