REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua DPR Agung Laksono ikut menghadiri rapat paripurna DPR dalam rangka perayaan hari ulang tahun ke-70 DPR RI yang digelar di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/8). Tak ketinggalan, Agung pun menyampaikan harapannya kepada lembaga perwakilan rakyat tersebut, salah satunya terkait pembangunan tujuh proyek parlemen.
"Hadiah pada masyarakat adalah DPR membatalkan megaproyek itu. Menurut saya, akan memaksa di saat rakyat begini bangun gedung megaproyek Rp2 triliun lebih," kata Agung, Jumat (28/8).
Agung mengatakan, DPR harus membangun sensitivitas terhadap keadaan yang sedang dialami rakyat Indonesia saat ini. Para wakil rakyat, lanjutnya, harus membangun sense of crisis, salah satunya dengan cara menunda proyek tersebut.
"Maka DPR akan lebih diaperesasi oleh rakyat. Kalau bisa membatalkan dalam hari ultah ini pasti akan disambut baik," ujarnya.
Di usia yang memasuki 70 tahun ini, Agung berharap DPR tidak hanya terjebak dalam euforia seremoni bernada pesta semata. Di usia yang telah melewati setengah abad, DPR, lanjutnya, harus terus berfokus pada tugas dan fungsi legislasi yang dimiliki, yakni dengan upaya mempercepat proses legislasi dan menghasilkan UU yang baik.
"Kinerja DPR masih rendah sekali. DPR kan ada pengawasan, legislasi, budgeting. Tugas utamanya legsilasi dan itu tidak kelihatan," kata politikus Partai Golkar itu.