Jumat 28 Aug 2015 01:52 WIB

Uni Eropa Dinilai Gagal Mengatasi Imigran

Rep: C21/ Red: Yudha Manggala P Putra
Imigran yang tiba di Yunani berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.
Foto: ap
Imigran yang tiba di Yunani berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, EROPA -- Uni Eropa gagal mengatasi imigran yang mencoba masuk ke wilayah Eropa, tepatnya Austria. Terutama para imigran yang mencoba masuk melalui Balkan Barat, Eropa. Seiring ditemukannya 20 orang imigran tewas di wilayah perbatasan Austria-Hungaria.

Pada puncak pertemuan di Wina Uni Eropa, Serbia dan Macedonia telah menekankan sebuah rencana aksi untuk menanggapi masuknya imigran ke Eropa. Karena sebuah catatan mengatakan  jumlah imigran yang  melintasi perbatasan Uni Eropa pada bulan lalu, sebanyak 107.500 orang.

“Semua orang  sangat terkejut bahwa itu menunjukkan bahwa Eropa sangat dibutuhkan untuk bekerja sama memecahkan krisis,” ujar Kanselir Jerman, Angela Merkel, Kamis (27/8).

 

Austria juga mengeluh bahwa Uni Eropa dinilai gagal untuk mengatasi masalah imigran yang masuk melalui Balkan Barat.

Kemudian, negara ekonomi Uni Eropa harus membantu negara-negara Balkan di sepanjang rute imigran. Imigran adalah, sejumlah orang yang bercita-cita menjadi anggota Uni Eropa untuk berbagi beban mereka.

Pada hari Rabu (26/8) polisi menghitung lebih dari 3.000 orang menyeberang ke Serbia. PBB mengatakan jumlah yang sama dipercaya akan masuk Macedonia setiap hari dalam beberapa bulan mendatang.

 

"Mereka menghadapi tantangan besar, karena mereka adalah anggota masa depan Uni Eropa itu," katanya. “Tugas kita untuk membantu mereka dengan tantangan ini,” tambahnya.

Namun jumlah imigran yang melakukan perjalanan melalui Balkan Barat telah tumbuh secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir. Mereka berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan untuk menuju negara-negara Eropa Barat dan Jerman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement