Kamis 27 Aug 2015 02:04 WIB

Kebakaran Hanguskan 185 Hektare Hutan di Gunung Ciremai

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Kawasan Gunung Ciremai
Foto: Wikipedia
Kawasan Gunung Ciremai

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran hutan di Gunung Ciremai yang terjadi selama kurang lebih 11 hari telah menghanguskan lahan sekitar 185 hektare. Upaya antisipasi pun terus dilakukan untuk mencegah timbulnya kembali kobaran api.

''Itu perkiraan sementara,'' ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika, Rabu (26/8).

Agus menyatakan, lahan seluas 185 hektare itu terletak di hutan Gunung Ciremai yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan maupun Majalengka. Di lahan tersebut, api telah menghanguskan berbagai tanaman seperti edelweis, cantigi, pelending, alang-alang dan pohon lainnya.

Titik api kebakaran di Gunung Ciremai diketahui bermula di wilayah Sadarehe, Kabupaten Majalengka, Jumat (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Kencangnya tiupan angin dengan cepat membuat api merembet ke wilayah Kuningan sejak Ahad (16/8).

Pada Selasa (25/8), Agus menyatakan sudah tidak ada titik api dan untuk sementara kondisi dianggap aman. Tim pemadam pun sudah turun dari lokasi kebakaran.

Kepala Seksi Taman Nasional Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Hawal Widodo, menambahkan, meski  kebakaran telah teratasi, namun pihaknya terus mewaspadai kemungkinan munculnya kembali titik-titik api. Apalagi, suhu udara panas yang disertai angin kencang masih terjadi.

''Musim kemarau diperkirakan sampai November. Kami akan selalu waspada,'' terang Widodo.

Untuk mewaspadai terjadinya kembali kebakaran, lanjut Widodo, pihaknya membangun pos di delapan titik lokasi yang dinilai rawan kebakaran. Adapun delapan titik itu, di antaranya Padabenghar, Paninjauan, Pejaten, Lambosir, Bintangot dan Sayana.  

''Kita patroli mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali titik api,'' terang Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement