Rabu 26 Aug 2015 15:42 WIB
Capim KPK

Pansel KPK Pertanyakan Independensi Capim yang Pernah Jadi Timses Jokowi

Rep: c20/ Red: Bilal Ramadhan
 (dari kiri) Anggota Pansel KPK Betti S Alisjahbana bersama Ketua Pansel KPK Destry Damayanti menunjukan daftar lolos seleksi tahap II usai konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (14/7).  (Republika/Wiihdan Hidayat)
(dari kiri) Anggota Pansel KPK Betti S Alisjahbana bersama Ketua Pansel KPK Destry Damayanti menunjukan daftar lolos seleksi tahap II usai konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (14/7). (Republika/Wiihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara publik Surya Tjandra mengaku bila terpilih jadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dirinya tidak akan terbelenggu oleh beban masa lalu. Surya diketahui merupakan tim sukses pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat pemilu.

Anggota Panitia Seleksi (Pansel) KPK, Enny Nurbaningsih mempertanyakan independensi Sujanarko bila jadi pimpinan. "Ada yang menyebut anda tim sukses dari presiden terpilih, lantas bagaimana anda nanti menjabat pimpinan KPK apa akan ada beban," tanya Enny saat tes wawancara di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta Pusat, Rabu (26/8).

Surya mengakui pada saat menjadi pimpian KPK dirinya tidak akan memiliki kepentingan. Menurut Surya, ia mengibaratkan bahwa dirinya seperti Jokowi, seorang pemimpin yang bersih lantaran tidak punya beban di masa lalu.

"Saya bisa jadi pimpinan KPK karena saya seperti Jokowi dan tidak merasa punya utang di masa lalu," kata Surya. "Anda yakin bisa?" lanjut Enny.

Surya menambahkan, kalaupun ia terpilih menjadi pemimpin KPK, Surya tidak memiliki hutang ke pendukung. Ia juga sempat berpesan kepada sembilan srikandi Pansel KPK untuk memilih calon pimpinan (capim) yang terbaik, bukan berdasarkan karena ada kepentingan.

"Tapi pesan saya kepada Pansel untuk memilih yang terbaik, tidak harus saya yang dipilih," ujar Surya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement