Rabu 26 Aug 2015 15:08 WIB

Capim dari BIN Usulkan KPK Mutakhirkan Teknologi Penyadapan

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti Panitia (dua kanan), memberikan keterangan pers sekaligus mengumumkan daftar calon pimpinan KPK periode 2015-2019 yang dinyatakan lolos seleksi Administrasi di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti Panitia (dua kanan), memberikan keterangan pers sekaligus mengumumkan daftar calon pimpinan KPK periode 2015-2019 yang dinyatakan lolos seleksi Administrasi di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari BIN, Saut Situmorang mengungkapkan idenya saat tes wawancara dengan panitia seleksi. Ia ingin mengevaluasi teknologi KPK secara rutin untuk mendukung kinerja dalam pemberantasan korupsi.

"Setiap dua tahun KPK harus mengevaluasi teknologi penyadapan dan hidden camera," kata Saut di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).

Saut mengakui idenya tersebut sesuai dengan kapasitasnya sebagai staf ahli Kepala Badan Intelijen Negara dan pengajar persaingan intelijen di Universitas Indonesia. Menurut Saut, pemutakhiran teknologi akan membantu KPK dalam melaksanakan tugasnya.

"Evaluasi teknologi investigasi KPK ini perlu untuk penjebakan, tangkap tangan. Arahnya ke teknologi Eropa. Tapi ini bisa diperdebatkan karena berkaitan dengan pengadaan," ujarnya.

Bila ia terpilih menjadi pimpinan KPK, Saut ingin pencegahan dan penindakan korupsi dilakukan secara seimbang. Saut memasang target indeks korupsi Indonesia menurun dalam lima tahun ke depan.

"Kalau hari ini KPK dapat nilai 7, dalam waktu lima tahun nilainya 8 atau 8,5," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement