Rabu 26 Aug 2015 09:40 WIB

Polres Bantul Kerahkan 1.300 Personil Amankan Pilkada

Rep: Heri Purwata/ Red: Muhammad Hafil
Polisi melakukan simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polisi melakukan simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Polres Bantul dan didukung Polda DIY akan mengerahkan sebanyak 1.300 personil untuk mengamankan jalannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bantul. Menyusul penetapan nomor urut kedua pasangan yang akan dilanjutkan masa kampanye Kamis (27/8/2015), dan tahapan-tahapan Pilkada berikutnya hingga pencoblosan 9 Desember 2015 mendatang.

Demikian diungkapkan Kapolres Bantul, AKBP Dadiyo kepada wartawan seusai apel siaga pengamanan Pilkada 2015 di Bantul, Rabu (26/8). Menurut Dadiyo, semua tahapan Pilkada Bantul berpotensi kerawanan sehingga pihaknya akan memantau seluruh tahapan.

Apalagi, kata Dadiyo, Kabupaten Bantul hanya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yaitu pasangan nomor urut 1 Suharsono-Abdul Halim Muslih dan pasangan nomor urut 2 Hj Sri Suryawidati-Misbakhul Munir. "Dari 1.300 personil polri tersebut terdiri dari 1.006 dari Polres Bantul dan sisanya personil Kepolisian Daerah (Polda) DIY,” kata Dadiyo.

Karena itu, Polres Bantul akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bantul untuk mengantisipasi potensi kerawanan. Khususnya, pada masa kampanye yang mengerahkan banyak massa. "Tentunya potensi-potensi kerawanan juga mengaju pada pembagian atau pengaturan kampanye dua pasangan calon bupati dan wakil bupati," kata Dadiya.

Sementara Supardi, Ketua Panwas Pilkada Bantul mengaku hingga hari ini belum mendapatkan jadual detail rencana kampanye dua Paslon. Namun demikian sebelum tanggal 27 Agustus 2015 yaitu hari pertama kampanye pihaknya sudah mendapatkan jadual pasti kampanye Paslon.

"Kita berharap kampanye yang dilakukan dua Paslon dibagi perhari sehingga memudahkan dalam pengawasan kegiatan kampanye dan meminimalisir konflik karena tidak ada jadwal paslon kampanye di hari yang sama," kata Supardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement