REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran hutan di Gunung Ciremai yang terjadi sejak Jumat (14/8), kini mulai padam. Namun, pengawasan masih terus dilakukan di titik-titik rawan untuk mencegah terjadinya kembali kebakaran.
''Kemarin (Senin) sudah padam, hanya tinggal satu titik,'' ujar Kepala Seksi Taman Nasional Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Hawal Widodo, kepada Republika, Selasa (25/8).
Widodo menjelaskan, satu titik itu berada di wilayah Sangga Buana, yang terletak di jalur pendakian Linggajati, Kabupaten Kuningan. Namun pada Selasa (25/8) pagi, secara kasat mata asap kebakaran sudah tidak terlihat.
Meskipun begitu, lanjut Widodo, tim yang berada di lokasi masih terus melakukan move up, yakni pemadaman titik bara api. Hal itu untuk memastikan bara api benar-benar padam.
Menurut Widodo, move up rencananya akan dilakukan selama tiga hari mulai Senin (24/8) hingga Rabu (26/8). Setelah move up selesai, maka tim akan turun gunung.
''Saat tim turun itulah berarti api telah benar-benar padam,'' terang Widodo.
Widodo menambahkan, meski kebakaran telah teratasi, namun pihaknya terus mewaspadai kemungkinan munculnya kembali titik-titik api. Apalagi, saat ini angin masih bertiup kencang dan cuaca yang panas terutama di siang hari.
Untuk mewaspadai hal tersebut, lanjut Widodo, pihaknya membangun pos aju di delapan titik lokasi yang dinilai rawan kebakaran. Adapun delapan titik itu, di antaranya Padabenghar, Paninjauan, Pejaten, Lambosir, Bintangot dan Sayana.