Selasa 25 Aug 2015 22:55 WIB

Dinkes Kota Bogor Bertekad Tanggulangi Dampak Polusi

Rep: C34/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polusi
Foto: AP
Polusi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor segera mengambil langkah untuk mengatasi kadar polusi Jabodetabek yang dinilai memberikan dampak berbahaya kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, mengatakan pihaknya tengah melakukan survei terkait permasalahan tersebut. "Sedang dilakukan, sudah dimulai sejak pekan lalu," kata Rubaeah kepada Republika, Selasa (25/8).

Survei yang dikerjakan bersama konsultan pihak ketiga itu, ungkapnya, dilakukan guna menyelidiki kaitan polusi dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Bogor. Dinkes ingin menyelidiki apakah ISPA Kota Bogor benar dipengaruhi polusi ataukah karena hal lain.

Ia menginformasikan, ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit utama yang ada di kota hujan tersebut. Sejumlah penyakit lainnya yang menduduki peringkat lima besar antara lain hipertensi, diabetes, jantung, dan diare.

"Salah satu indikatornya, kami melakukan survei di area bebas rokok dan yang bukan," ungkapnya.

Rubaeah merinci, survei tersebut ditargetkan selesai pada bulan September. Hasil survei, lanjutnya, akan menjadi rujukan Dinkes Kota Bogor melakukan langkah selanjutnya.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menemukan bahwa kadar polusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) semakin berbahaya.

Polutan yang menjadi masalah dalam penelitian tersebut dihasilkan oleh asap kendaraan, pabrik, limbah daur ulang aki, dan kandungan dalam pupuk pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement