REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BNPT) berencana untuk membuat hujan buatan. Hal ini untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi di berbagai daerah se Indonesia.
Kepala UPT Hujan Buatan, F Heru Widodo menyatakan program ini akan dilaksanakan selama 90 hari ke depan. Dimana awalannya akan dimulai hari ini 25 Agustus 2015.
"Targetnya yakni Pulau Jawa khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujarnya di Lanud Halim Perdanakusuma Selasa (25/8).
Heru menjelaskan nantinya program hujan buatan ini akan berpusat di Lanud Halim Perdanakusuma. Dengan posko komandonya terletak di sini. Dimana kegiatannya meliputi prediksi cuaca harian, memantau pertumbuhan awan, dan juga penyemaian awan.
Lebih lanjut, ungkapnya, pelaksanaan hukan buatan akan dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Seperti pesawat CN 25 untuk mengangkut bahan semai 2,8 ton.
Lalu ada radar cuaca milik BMKG yang terpasang di Cengkareng, Cilacap, Semarang, Surabaya dan juga Pos Meteorologi di Jawa Tengah dan Jawa Barat. "Semua alat dalam kondisi prima dan siap digunakan," jelasnya.
Saat ini bencana kekeringan melanda berbagai daerah di Indonesia. Seperti menimpa daerah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, NTT dan NTB. Menurut BMKG dan beberapa lembaga meteorologi dunia ini terjadi akibat fenomena El Nino yang making menguat dibanding tahun tahun sebelumnya.