Sabtu 22 Aug 2015 22:22 WIB

Angin Kencang Landa Wilayah Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Angin kencang mulai melanda kawasan kota Bandar Lampung, pada musim kemarau,  beberapa hari terakhir. Dampak dari cuaca yang tidak kondusif ini, beberapa warga kota terpaksa berobat ke puskesmas, karena terkena gejala flu, demam, dan diare.

Warga yang keluar rumah di pagi hingga petang hari terpaksa menggunakan jaket dengan penutup mulut dan hidung atau masker. Angin kencang yang membawa debu ini, membuat warga banyak terkena penyakit flu, demam, dan diare.

Dius, warga Tanjungkarang Barat, mengatakan bila berada di luar rumah, angin kencang tiga hari terakhir, sangat menusuk badan. Bila tidak menggunakan jaket, menurut dia, kemungkinan masuk angin lebih berpeluang. "Anginnya sangat kencang, lagi pula membawa debu. Jadi harus pakai jaket dan masker, untuk kesehatan," kata bapak dua anak ini, Sabtu (22/8).

Beberapa warga terpaksa berobat ke puskesmas dengan keluhan gejala flu, demam, dan diare. Lina, warga Kemiling, harus mendatangi puskesmas setempat, lantaran gejalan flunya tidak hilang disertai dengan diare. "Sudah dua hari pilek dan diare. Ini mungkin perubahan cuaca panas tapi angin kencang," ungkapnya.

Menurut dia, di puskesmas tempatnya berobat, pasien dengan keluahan gejala flu dan diare, mulai banyak berdatangan. "Dari pasien yang datang sekitar lima orang sudah terkena diare,"ujarnya.

BMKG Lampung mencatat pada musim kemarau ini, angin berembus dari Australia menuju Asia, dan lebih kencang dari biasanya. Angin kencang ini cenderung kering, dan terjadi umumnya pada siang dan petang hari. Kecepatan angin mencapai 5-13 knot atau 10-25 km per jam, sedangkan kecepatan normal berkisar 2-3 knot. Diprediksi, kondisi cuaca seperti ini akan berlangsung sepekan ke depan.

Dalam kondisi cuaca tidak menentu ini, kepada warga, dr Endang berharap agar menjaga kesehatan dengan pola makan secara teratur. Diantaranya, minum air putih minimal dua sampai tiga liter sehari dan tidur teratur.

Pada kondisi cuaca panas dan angin kencang, ia menyarankan untuk menggunakan jaket, penutup kepala untuk menjaga terik matahari. Selain itu, menggunakan penutup hidung dan mulut, untuk menjaga terhisapnya debut yang dibawa angin. Bagi yang jajan di luar, hendaknya membeli makanan yang bertutup, terhindar dari kontaminasi debu dan lalat. Hal ini untuk mencegah terjadinya diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement