REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kampanye terkait kerukunan hidup beragama di Tanah Air tidak pernah padam. Pondok Pesantren Alquran Babussalam Bandung kembali menggelar silaturahim akbar dengan tema ‘Amaliah Tasawuf dalam Kehidupan Modern’ di komplek pesantrennya, Dago, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/8).
Acara dihadiri oleh sekitar 500 peserta yang berasal dari pejabat daerah, tokoh masyarakat dan masyarakat umum. Hadir selaku nara sumber, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah yang juga mantan Wakil Menteri Agama RI Prof Dr KH Nasarudin Umar MA dan Pimpinan Pontren Pesantren Alquran Babussalan KH Drs Muchtar Adam.
Ketua Panitia Silaturahim Akbar Pontren Alquran Babussalam Umar Yusup mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda bulanan Pontren Alquran Babussalam. Hingga kini, papar dia, sudah memasuki tahun kedua.
Menurut dia, gerakan kampanye kerukunan hidup beragama menjadi menjadi salah satu komitmen Pontren Babussalam. Melalui kegiatan ini, kata Umar, Pontren Babussalam berupaya mencerdaskan pemahaman umat terhadap ajarannya.
Umar menjelaskan, Pimpinan Pontren Babussalam mengamanatkan bahwa umat membutuhkan pemahaman yang seimbang tentang ajaran Islam. Dengan demikian, tutur dia, akan melahirkan jiwa-jiwa yang tasamuh atau bertoleransi tinggi dalam beragama.
‘’Agar tidak merasa yang paling benar dalam menjalankan kehidupan beragama,’’ ujarnya kepada Republika, Sabtu (22/8).
Acara silaturahim akbar pun diwarnani dengan sesi peluncuran buku ‘Yerusalem dari Masa ke Masa’ karya KH Muchtar Adam selaku pimpinan Pontren Babussalam. Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah yang juga mantan Wakil Menteri Agama RI Prof Dr KH Nasarudin Umar MA mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pontren Babussalam.
Menurut Nasaruddin, buku karya Muchtar Adam ini ditulis berdasarkan hati nurani. Oleh karena itu, papar dia, pembacanya tidak akan bosan untuk memetik hikmah dari buku tersebut. Bahkan, tegas dia, buku ini bisa menjadi referensi dalam menggugah jiwa umat.