Rabu 19 Aug 2015 23:52 WIB

Relokasi Tahap Pertama Korban Sinabung Ditargetkan Selesai Sebelum Natal

Rep: Issha Harruma/ Red: Angga Indrawan
 Sejumlah warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis disertai awan panas, di Desa Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6).  (Antara/Irsan Mulyadi)
Sejumlah warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis disertai awan panas, di Desa Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Tuntutan relokasi terus datang dari para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Karo, Sabrina Tarigan mengaku optimistis rencana relokasi tahap pertama yang ditargetkan selesai bulan Desember mendatang akan tercapai.

Ia mengatakan, hingga saat ini, baru 112 rumah yang sudah selesai dan siap ditempati. 112 rumah tersebut merupakan bagian dari rencana relokasi tahap pertama yang berjumlah 370 rumah.

"Itu yang radius tiga desa, Sukameriah, Bekerah dan Simacem. Bekerah ada 112 rumah, Sukameriah 128, Simacem 130. Mudah-mudahan Desember tahap pertama selesai dan kita bisa natal di atas (hunian baru)," kata Sabrina saat ditemui Republika di Posko Pengungsian Tongkoh, Karo, Sumatera Utara, Rabu (19/8).

Ia menjelaskan, dari 112 rumah yang sudah siap tersebut, sudah ada beberapa yang ditempati oleh warga Bekerah. Untuk warga Sukameriah, Sabrina mengatakan, pembangunan rumah sudah selesai, namun belum dilengkapi dengan fasilitas listrik dan air. Sedangkan, untuk warga Simacem, pembangunan baru berjalan 70 persen.

"Ini yang kita harap kerja sama dengan PLN dan Kementerian PU agar air masuk. Kalau yang 130 (Simacem), mudah-mudahan janji Kepala BNPB 31 Agustus selesai (pembangunan) bisa tercapai. Dan seluruh fasilitas Desember sudah selesai (bisa tercapai)," ujarnya.

Meski hunian baru yang disediakan belum mencapai setengah dari target, namun Sabrina  berharap masyarakat tetap sabar menunggu. Apalagi, lanjutnya, masih ada 1.683 kepala keluarga yang baru akan direlokasi pada tahap kedua tahun depan.

Ia pun meminta tim pendampingan nasional (TPN) yang baru diluncurkan BNPB pada 17 Agustus lalu dapat membantu menyelesaiakan persoalan pengungsi dengan tepat. Seperti diketahui, TPN berfokus pada pembangunan hunian bagi 370 kepala keluarga dan pengerjaan lahan pertanian seluas 185 hektar. Tim juga bertugas memberikan bantuan, fasilitasi dan pengerahan sumber nasional lainnya untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat korban bencana. Selain itu, tim pun diharapkan dapat menampung aspirasi masyarakat sekitar Gunung Sinabung agar dapat kembali menata kehidupannya.

"Kita harap tim pemberdayaan akan turun ke sini, sehingga tahu apa yang pengungsi mau sebenarnya. Mungkin saja kita kasih tapi masyarakat tidak mau. Masyarakat juga harus pro aktif bantu tim tersebut," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement