Rabu 19 Aug 2015 23:42 WIB

Pemkot Depok Siapkan Operasi Pasar

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang memotong ayam dilapak tempat berjualan di pasar tradisional, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Tinte Rosmiati mengatakan bahwa pihak Pemkot Depok akan melakukan persiapan untuk menggelar operasi pasar di beberapa pasar tradisional di Kota Depok. Operasi pasar ini dilakukan seiring dengan melonjaknya harga daging ayam hingga menyebabkan pedagang ayam mogok berjualan.

"Kami sebagai Pemkot memiliki kewajiban untuk menjamin ketersediaan stok barang, namun kami masih memantau kondisi di lapangan terlebih dahulu. Jika di Depok situasinya sudah bergejolak, baru kami akan lakukan operasi pasar," ujar Tinte, di Balai Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Rabu (19/8).

Tinte menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Disperindag, DKUP, dan Polresta Depok untuk menggelar operasi pasar, namun dirinya tetap akan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum memutuskan untuk mengadakan operasi pasar.

"Beberapa hal yang masih kami pertimbangkan adalah karena ayam potong bukanlah bahan pokok utama, tidak seperti beras," jelasnya.

Menurut Tinte, masyarakat masih dapat memilih protein lainnya sebagai alternatif, antaranya ikan dan telur. Kedua alternatif protein tersebut memiliki harga yang lebih stabil saat ini. Harga ayam potong kini melonjak berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu. Adapun tiap pasar berbeda-beda harganya, sebelumnya hanya Rp 25 ribu perkilogramnya. Satu-satunya cara yang dapat menstabilkan harga adalah dengan melakukan operasi pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement