REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah lebih fokus pada penelitian sektor pertanian. Fokus diharapkan dengan jalan rekayasa genetika untuk mencapai target swasembada pangan.
Megawati ketika memberikan sambutan pada acara penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Jacobus Busono di Gedung BPPT menyatakan penelitian saat ini lebih banyak berfokus pada industri namun agak mengesampingkan sektor pertanian.
"Kalau lihat negara kita sekarang fokusnya hanya rekayasa industri dan rekayasa material. Padahal kan tidak mungkin anak cucu kita mau makan besi dan baja," ujarnya, Rabu (19/8).
Menurut Megawati, dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang begitu besar, ditambah dengan budaya masyarakat agraris, Indonesia lebih baik fokus pada rekayasa genetika benih, bukan pada pembukaan sawah baru.
"Jika ingin swasembada jangan cetak sawah baru, tapi ciptakan benih yang beragam sehingga bisa cocok dengan kondisi lahan kita yang beragam juga," ujar dia.
Dia mencontohkan kebijakan Indonesia membuka sawah di Kalimantan namun gagal karena benih yang dipakai tidak cocok diterapkan di lahan gambut. Jadi, lanjut dia, fokus pemikiran penelitian harus menyiapkan pangan dan penunjang pertanian, sehingga menghasilkan pertanian yang berkualitas dan dapat kembali berjaya sebagai negara pertanian.
"Saya sedih kita sekarang kalah dengan Vietnam yang sudah bisa swasembada pangan. Maka, ini harus didorong kencang," tuturnya.