REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Charles Simaremare mengatakan, insiden Trigana Air yang jatuh di Papua, melukai hati masyarakat, terutama masyarakat Papua. Ia menilai, seharusnya insiden itu dapat dihindari.
"Di Oksibil, kabut tebal mulai muncul sekitar pukul 14.00 Waktu Indonesia Timur (WIT)," ujar Senator dari Papua tersebut. Padahal, Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 267 itu baru lepas landas dari Jayapura pukul 14.22 WIT.
Dijadwalkan, lanjutnya, pesawat itu mendarat di Oksibil sekitar pukul 15.12 WIT. "Dapat dipastikan, jika pesawat itu mendarat saat menjelang sore hari, maka pesawat akan mendarat dalam keadaan berkabut. Itu merupakan saat-saat yang sangat rawan dan berpotensi terjadi kecelakaan," ucap dia.
Ia mengatakan, melihat potensi itu, seharusnya pesawat tidak dipaksakan untuk lepas landas. Belajar dari kejadian itu, Charles Simaremare berharap agar jadwal penerbangan di Papua perlu dilakukan evaluasi agar sesuai dengan kondisi cuaca di daerah- daerah rawan kecelakaan.