Selasa 18 Aug 2015 17:07 WIB

JK: Risiko Tertinggi Penerbangan Ada di Papua

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
 Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8).    (AP/Basarnas)
Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8). (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut wilayah Papua memiliki risiko penerbangan tertinggi di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden jatuhnya pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 257 rute Jayapura-Oksibil pada Ahad (16/8).

Menurut JK, wilayah Papua yang bergunung-gunung dengan cuaca yang sering berganti membuat wilayah tersebut memiliki resiko penerbangan tertinggi.

"Papua itu memang bukan daerah yang mudah untuk penerbangan, karena bergunung-gunung, cuaca, risiko penerbangan tertinggi itu Papua," kata JK di gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/8).

Saat ini, tim penyelamat telah menemukan pesawat naas tersebut. Sehingga, tim penyelamat tinggal melakukan evakuasi para korban.

JK juga menyampaikan rasa duka citanya terhadap musibah ini. Kalla pun meminta agar masyarakat menunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan terkait musibah ini serta meminta dilakukannya evaluasi.

Sebelumnya, kotak hitam pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 257 rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak sejak Ahad sore (16/8) dan jatuh di Gunung Bintang ditemukan Selasa siang (18/8).

Kepala Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan kotak hitam tersebut tengah dievakuasi oleh tim Badan SAR Nasional dan lainnya untuk segera diserahkan dan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil hilang kontak Ahad sore (16/8). Pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 take off dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 LT (local time/ waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.

Pesawat Trigana Air PK-YRN kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT. Pada pukul 15.00 LT Menara Bandara Oksibil kontak dengan pesawat namun tidak ada jawaban.

Pesawat Trigana Air IL-257 yang mengalami hilang kontak membawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi.

Selain itu terdapat lima orang kru dalam pesawat Trigana Air IL-257 yaitu Pilot Capt Hasanudin, Flight Officer Ariadin F, Flight Attendant Ika N dan Dita A, Engineer Mario.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement