Selasa 18 Aug 2015 16:36 WIB

DPD: Kecelakaan Trigana Coreng Penerbangan Indonesia

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Karta Raharja Ucu
 Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8).    (AP/Basarnas)
Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8). (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menilai, kecelakaan Trigana Air di Papua telah mencoreng dunia penerbangan Indonesia. Wakil Ketua Komite II DPD RI, Ahmad Nawardi mengatakan, rangkaian insiden dalam dunia penerbangan sungguh sangat memprihatinkan.

"Sistem penerbangan dari Kementerian Perhubungan harus dievaluasi secara keseluruhan," katanya dalam konferensi pers terkait persoalan penerbangan, di Komplek Parlemen, Selasa (18/7).

Selama ini, lanjutnya, setiap terjadi kecelakaan pesawat, cuaca selalu dijadikan faktor penyebabnya. Padahal, menurutnya, pasti terdapat unsur kelalalaian dalam setiap kecelakaan.

"Namun, unsur kelalaian itu tidak pernah dipublikasikan," ucap dia.

Selain itu, menurutnya, Kementerian Perhubungan harus bertanggung jawab penuh atas insiden Trigana Air. Senator dari Jawa Timur itu mencatat, belum genap satu tahun Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menjabat, namun sudah terjadi kecelakaan pesawat sebanyak tiga kali sepanjang masa jabatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement