REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Pemantau Korupsi Indonesia (KM-PKI) mensinyalir ada sejumlah mafia illegal logging ikut ‘bermain’ menjelang Pemilukada Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Desember 2015 mendatang.
"Jika sampai jagoan yang didukung mafia illegal logging menang pemilukada maka bisa merusak lingkungan. Para mafia illegal logging mulai menancapkan pengaruhnya untuk menyokong salah satu calon agar dapat memenangkan pertarungan," kata Ketua KM-PKI, Nusirwan, Selasa, (18/8).
Menurutnya, jika sampai calon yang didukung mafia illegal logging menang bisa dibayangkan kerusakan lingkungan yang akan terjadi. Sebab aksi mereka akan semakin sulit diberantas jika bupatinya sudah berada dalam ‘genggaman’ mereka.
Para mafia illegal logging di Kabupaten Tebo mulai melancarkan serangannya terhadap pemerintah yang sedang berkuasa. Tujuannya agar bisa menempatkan orangnya sebagai bupati yang bisa dikendalikannya.
Illegal logging sendiri, terang Nusirwan, membuat kerusakan lingkungan yang luar biasa. Seperti banjir, jalan rusak, dan sistem ekonomi yang hancur.
Mafia illegal logging bersikap masa bodoh dan tidak peduli dengan kondisi yang ada. "Kami harap Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Kejaksaan Agung yang dipimpin Kasubdit Penyidikan tak tinggal diam atas maraknya praktik mafia illegal logging di Tebo, Jambi," katanya.
Menurutanya, jangan sampai para ‘boneka’ mafia illegal logging menguasai satu wilayah. Kalau perlu pihak Satgasus menyeret pejabat yang bersekongkol dengan mafia illegal logging demi memenangkan pemilukada.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta agar masyarakat atak sungkan menyampaikan pengaduan jika ada pejabat di daerahnya yang dianggap bermasalah. Jika pengaduan tersebut terbukti benar maka pihaknya tak akan segan mengambil tindakan tegas.